PEKERJAAN
A.Jenis-Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan ada bermacam-macam. Ada pekerjaan yang menghasilkan barang dan ada juga pekerjaan yang menghasilkan jasa. Semua pekerjaan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh penghasilan. Berikut adalah contoh pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa.
Ayah Medi bekerja di kantor perusahaan percetakan. Perusahaan tersebut melayani jasa cetak undangan, kalender, buku nota, buku bacaan, dan majalah. Ibu Marni membuka warung makan di pinggir jalan. Warung tersebut menyediakan aneka makanan. Ada nasi sayur, nasi soto, serta berbagai makanan dan minuman lainnya.
B.Semangat Kerja
1. Alasan Orang Harus Bekerja
Setiap orang mempunyai kebutuhan. Kebutuhan dapat terpenuhi apabila kita mempunyai penghasilan. Untuk mendapatkan penghasilan setiap orang harus bekerja. Penghasilan dapat berupa uang yang dapat digunakan untuk membeli berbagai barang dan jasa yang diperlukan.
1. Alasan Orang Harus Bekerja
Setiap orang mempunyai kebutuhan. Kebutuhan dapat terpenuhi apabila kita mempunyai penghasilan. Untuk mendapatkan penghasilan setiap orang harus bekerja. Penghasilan dapat berupa uang yang dapat digunakan untuk membeli berbagai barang dan jasa yang diperlukan.
2. Pentingnya Semangat dalam Bekerja
Orang harus mempunyai semangat dalam melakukan setiap pekerjaan. Semangat kerja yang tinggi akan mendapatkan hasil yang maksimal. Semangat kerja yang tinggi juga dapat meningkatkan prestasi. Prestasi kerja yang tinggi akan mendatangkan upah yang tinggi pula. Kesungguhan dan semangat kerja harus selalu kita jaga dan pelihara
Orang harus mempunyai semangat dalam melakukan setiap pekerjaan. Semangat kerja yang tinggi akan mendapatkan hasil yang maksimal. Semangat kerja yang tinggi juga dapat meningkatkan prestasi. Prestasi kerja yang tinggi akan mendatangkan upah yang tinggi pula. Kesungguhan dan semangat kerja harus selalu kita jaga dan pelihara
JUAL BELI
Macam-Macam Tempat Kegiatan Jual Beli
a. Warung
b. Toko
c. Pasar
d. Supermarket
UANG
A. Sejarah Uang
Pada zaman dahulu, manusia hanya cukup mengandalkan hasil dari alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalkan untuk makan, maka manusia berburu atau mencari buah di hutan. Namun, hal tersebut dirasakan manusia belum cukup. Manusia kemudian menetap dan mulai bercocok tanam dan berternak. Manusia mulai menghasilkan makanannya sendiri. Walaupun telah bercocok tanam dan berternak, manusia masih belum dapat memuaskan kebutuhannya. Manusia membutuhkan barang-barang lain yang tidak ia miliki.
Selanjutnya lahirlah sistem barter. Sistem ini muncul sebagai usaha untuk saling memenuhi dan melengkapi kebutuhan hidup. Sistem barter merupakan sistem tukar menukar barang. Sistem barter ini cukup lama digunakan masyarakat. Walaupun demikian, sistem ini pun mulai ditinggalkan. Salah satu sebabnya karena dianggap tidak praktis. Lalu berkembanglah sistem jual beli. Masyarakat mulai mengenal tata cara jual beli. Caranya hampir mirip dengan barter.
Selanjutnya lahirlah sistem barter. Sistem ini muncul sebagai usaha untuk saling memenuhi dan melengkapi kebutuhan hidup. Sistem barter merupakan sistem tukar menukar barang. Sistem barter ini cukup lama digunakan masyarakat. Walaupun demikian, sistem ini pun mulai ditinggalkan. Salah satu sebabnya karena dianggap tidak praktis. Lalu berkembanglah sistem jual beli. Masyarakat mulai mengenal tata cara jual beli. Caranya hampir mirip dengan barter.
B. Jenis Uang
1. Uang Kertas
Dinamakan uang kertas karena terbuat dari kertas. Namun, bahannya bukan kertas biasa. Kertas yang digunakan adalah kertas khusus. Kertas jenis ini diproduksi terbatas. Hanya untuk tujuan tertentu. Ciri kertas khusus tersebut antara lain tidak mudah sobek.
Dinamakan uang kertas karena terbuat dari kertas. Namun, bahannya bukan kertas biasa. Kertas yang digunakan adalah kertas khusus. Kertas jenis ini diproduksi terbatas. Hanya untuk tujuan tertentu. Ciri kertas khusus tersebut antara lain tidak mudah sobek.
Ciri uang kertas yang asli antara lain:
a. memiliki benang pengaman
b. terdapat tanda air
c. permukaannya terasa kasar
a. memiliki benang pengaman
b. terdapat tanda air
c. permukaannya terasa kasar
2. Uang Logam
Selain uang kertas, ada pula yang disebut uang logam. Dinamakan uang logam karena terbuat dari bahan logam. Biasanya merupakan campuran dua bahan logam atau lebih. Misalnya campuran antara bahan kuningan dan besi.
Selain uang kertas, ada pula yang disebut uang logam. Dinamakan uang logam karena terbuat dari bahan logam. Biasanya merupakan campuran dua bahan logam atau lebih. Misalnya campuran antara bahan kuningan dan besi.
Uang logam pun memiliki ciri tersendiri. Ciri tersebut ada yang berupa ciri khusus. Ada pula yang berupa ciri umum. Berdasarkan ciri khususnya, maka ada dua jenis uang logam. Pengelompokan tersebut di dasarkan atas bahan yang digunakan.
Pertama, adalah jenis yang menggunakan campuran logam kuningan. Uang logam jenis ini memiliki nominal 100 dan 500 rupiah.
Cirinya antara lain:
a. Warna uang logam adalah kuning keemasan.
b. bagian tepian atau sisinya bergerigi.
Kedua, adalah jenis yang menggunakan campuran logam timah. Uang logam jenis ini memiliki nominal 25, 50, 100, dan 500 rupiah. Cirinya antara lain:
a. Warna uang logam adalah keperak-perakan.
b. Bagian tepian atau sisinya polos.
c. Beratnya lebih ringan dibandingkan dengan yang berbahan kuningan.
Pertama, adalah jenis yang menggunakan campuran logam kuningan. Uang logam jenis ini memiliki nominal 100 dan 500 rupiah.
Cirinya antara lain:
a. Warna uang logam adalah kuning keemasan.
b. bagian tepian atau sisinya bergerigi.
Kedua, adalah jenis yang menggunakan campuran logam timah. Uang logam jenis ini memiliki nominal 25, 50, 100, dan 500 rupiah. Cirinya antara lain:
a. Warna uang logam adalah keperak-perakan.
b. Bagian tepian atau sisinya polos.
c. Beratnya lebih ringan dibandingkan dengan yang berbahan kuningan.